PERIHAL KITA

Apalah cintaku

Bila dilema dihidupmu

Selepas membagi duka kemudian meluka

Sebetulnya aku punya cinta

Walau hanya semata

Selayak mereka

Dan sejujur pun kau bisa memberi bahasa

Perihal aku dan dia

Namun selalu saja kau menungguku

Diujung mimpimu

Aku tahu

Bila kau mawar bermekaran

Tapi aku padang gersang

Penuh terjal bebatuan

Dan semailah perihal pemujamu

Yang mengharap keabadiaan cintamu

Semoga dialah gemintang malam-malammu

Bukan sepertiku

DIATAS SECARIK KERTAS

….Untuk pengagum jiwaku ….

….Yang terbengkalai khayalan semu….

Diatas kertas lusuh itu

kau tulis,kau lukis

seuntai nama yang terlahir

dari jerit-jerit nurani

terpasung dalam jeruji penjara suci

Sementara selalu saja aku lalai

dengan seulas senyummu melambai

nyatanya aku gundah

aku gelisah

kemana ku harus melangkah

Dan mungkinpun aku siang

sesekali tak mungkin menyertakan

cahaya bintang gemintang

bukan ku menolak

tapi coretan telah melabuhku,menambatku

pada dermaga perindu cahaya itu

dan salahkah bila aku mendambanya?

meski akhirnya ku terluka

Maaf ku tak mampu menyemai

Setangkai mawar pemberianmu itu

Karna ku tahu

Ia kan semakin lapuk dan layu

Serta sembab terjerembab dalam sembilu

Tapi di ruang kenanganku

Pernah juga terkisah tentangmu,menakluk hatiku

Itulah dirimu

Pengagum jiwaku

LOVENIA

Lovenia….

Seagung nama…begitu

Terlepas dari kekicau beburung perindumu

Ada resah,ada jengah

Ada rindu,ada juga cemburu

Memburuku

Lovenia….

Bukanlah sepoi

Seperti aku memiliki mimpi

Yang hanya bisa merasa

Tanpa bisa menyentuhnya

Lovenia….

Tersebutlah namamu

Dalam guritan malam

Saat aku memeluk keheningan

Terpasung kegundahan

Mengapai-gapai keindahan

Sesekali terlontar

“Mungkinkah Lovenia untuku”

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda