Terhembus sepoi
Tentangmu yang terbaring
Juga tentang senasib pilu
Yang membuai lirih nadimu
Apalah aku
Selalu mengaku cinderamu
Sedikitpun tak pernah menyentuh
Sabdamu
Dan aku hanya bisa mengutuk diri
Sebisa mungkin mengutuk diri
Mengurai isakku memekak kesunyian
Semakin menghentak dan memekak
Ditelikung malam
Mananti Karsa Tuhan
Mama…
Kuingin sekali merengkuh
Dalam senyummu
Menggenggam telapak
Melukis mimpiku
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan:
Postingan (Atom)