FENOMENA Malam Itu...

Malam begitu dingin, pekat, dan sunyi. Sesekali sepoi berembus perlahan menembus celah jendela kamarku. Irama binatang malam seakan melantunkan syair syair menakutkan. Rintik gerimis terpadu dlm balutan kesunyian yg kian mencekam. *berasa aneh pake style kayak gini*. Aku tersentak dari tidurku, ngerasa ada yg aneh pada diriku. Ada apa denganku?. Apa yg tengah terjadi pada lengan kiriku?. Begitu kaku dan terasa linu.aku panik, karena gak bisa bangun dari tempat tidur .Segera ku telpon mbak S yg kamarnya berhadapan dg kamarku. Dia datang dg membawa minyak urut. Lengan kiriku diurutnya perlahan lahan, lumayan sakit sih tapi agak mendingan. Jam 3 aku baru bisa nerusin bobokku lagi
Pagi harinya, sakit dilenganku bertambah parah. Dan keluargaku mengusulkan untuk dibawa ke Tukang Pijat Urat Syaraf. Akupun hanya bilang Ho’oh sambil manthuk manthuk :f. Singkat cerita, (biar gak kelamaan) setelah diperiksa oleh Tukang Pijat tersebut, akhirnya aku divonis KESARU makhluk halus yang bersemayam di sekitar kontrakanku. Makhluk tersebut menyaru / mengganggu aku lewat Metode TINDIHAN.
Banyak di antara kita pernah mengalami masalah "tindihan" saat sedang tidur :s. Leher rasanya seperti dicekik, dada terasa sesak, badan tak bisa bergerak, berteriak pun tak mampu dan biasanya disertai penampakan mahluk halus. Gejala apakah ini? Apakah benar kita sedang "ditumpangi" mahluk lain? Apakah kita "diganggu" mahluk dari dunia lain? Terlepas dari benar tidaknya masalah tersebut, tulisan ini mencoba menilik "tindihan" dari sisi ilmiah dan penjelasan logis.

Serba-Serbi Tindihan :


A. Definisi Tindihan

Secara Mitologi, "Tindihan" adalah pengalaman seseorang "ditumpangi" atau "diduduki" dan "diserang mahluk halus.

Secara ilmiah dikenal dengan istilah "Isolated Sleep Paralysis" (ISP). Biasanya terjadi pada saat tidur baru saja dimulai. Seorang individu yang mengalami tindihan alias ISP akan merasakan seperti terjaga dalam keadaan sadar, tetapi tidak mampu bergerak atau menggerakkan anggota tubuhnya, tidak mampu berbicara/teriak dan tidak mampu menangis. Seringkali disertai perasaan cemas dan ketakutan yang hebat, sehingga berusaha untuk "bangun" tapi tidak bisa dan tidak berdaya. Mereka yang mengalami ISP, dilaporkan mengalami mimpi buruk dan halusinasi, melihat keberadaan "mahluk" dari dunia lain.

B. Gejala-gejala ISP

Kondisi ini sering terjadi pada individu yang tidur dengan posisi terlentang, wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak dalam tidurnya atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur. Dapat berlangsung hanya dalam beberapa detik atau lebih lama. Seringkali disertai perasaan "sesuatu yang mengerikan" menekan daerah leher atau dada, sehingga mengalami kesulitan nafas, tak mampu berteriak dan bergerak. Banyak yang menyebutnya sebagai "teror di tengah malam".

Rasa sesak dan seperti dicekik muncul karena dalam tahap R.E.M terjadi ketidaksinkronan antara lalu lintas udara dalam sistem pernafasan dengan tingkat kesadaran seseorang.

Sedangkan rasa takut, yang sering divisualisasikan sebagai keberadaan mahluk lain, diduga dialami seorang individu karena sedang berusaha mengatasi dan mengindentifikasikan rasa takut dan teror yang disimpannya dalam kehidupan nyata.

Seorang peneliti ISP, Al Cheyne dari University of Waterloo, menduga bahwa ISP adalah sejenis halusinasi yang dialami seorang individu, karena adanya malfungsi dari tahap R.E.M (Rapid Eye Movement) dalam tidur seseorang. Malfungsi ini bisa disebabkan oleh stres, kelelahan fisik luar biasa dan kurang tidur. Ia juga menemukan fakta bahwa ISP selalu terjadi pada orang-orang yang tidur terlentang. Menurutnya , mengubah-ubah posisi tidur dapat mengurangi resiko terserang ISP.

Diperkirakan setiap orang pernah mengalami ISP, sekali atau dua kali dalam hidupnya. Mereka yang sering mengalami tekanan psikis dan fisik akan lebih banyak mengalami ISP. Kondisi geologis dan lingkungan kerja juga dapat mempengaruhi seseorang sehingga mengalami "tindihan." Misalnya mereka yang bekerja dalam shift lalu kekurangan tidur dan memiliki pola tidur yang tidak teratur. Beberapa penelitian bahkan menemukan, perasaan positif yang sangat kuat, seperti jatuh cinta atau setelah melakukan hubungan seks, dapat pula menyebabkan ISP.

Saat ini penelitian juga diarahkan kepada pengaruh keadaan geomagnetik dan/atau keadaan geologis terhadap fenomena ISP. Para peneliti mengemukakan teori, bahwa orang-orang yang tinggal di kawasan yang secara geologis aktif, seperti di daerah sekitar Samudera Pasifik, yang dikenal sebagai "Ring of Fire", lebih sering mengalami ISP.

C. ISP dalam Berbagai Budaya

C1. Indonesia Dikenal dengan istilah "Tindihan" (baca : ditekan/ditindih). Menurut kepercayaan Jawa Kuno, tindihan disebabkan oleh naiknya roh-roh halus dari tempat penyimpanan air di bawah tanah ke bawah tempat tidur seseorang.
C.2. Spanyol Orang-orang Spanyol menyebutnya "Pesadilla" dengan penjelasan serupa dengan "Tindihan".
C.3. Jepang "Kanashibari" demikian mereka menyebutnya. Peneliti masih berusaha menemukan kaitan letak geologis Jepang di kawasan pasifik dengan fenomena tindihan.

D. Pencegahan dan Cara Mengatasi

D.1. Stres
Usahakan hidup sehat, baik secara fisik maupun psikis. Stres diduga penyebab terbesar ISP. Atur pola tidur menjadi lebih teratur. Jangan makan dalam jumlah kebanyakan, minum alkohol/kafein dan merokok menjelang tidur, sehingga dapat mengganggu pola tidur.
D.2. Posisi Tidur
Posisi tidur terlentang diduga menjadi salah satu penyebab ISP. Usahakan ganti-ganti posisi tidur.
D.3. Membuat Gerakan Kecil
Beberapa orang menyarankan untuk membuat gerakan mata dengan cepat, agar dapat keluar dari situasi ISP.
D.4. Membuat Gerakan Mental
Jika seseorang mengalami ISP, ia akan merasakan susah bergerak atau menggerakkan anggota tubuhnya. Padahal ini bukan pergerakan fisik yang sebenarnya, melainkan gerakan mental. Para ahli menganjurkan untuk terus berusaha "melawan" dan menggerakkan anggota tubuh melalui kekuatan pikiran.
D.5. Pengobatan Medis
Diperlukan jika seseorang terlalu sering mengalami ISP.
Semoga bermanfa'at.....



SESOSOK INDAH

Jika saja waktu tak terus berputar
aku akan selalu ada untuknya
bersama sesosok indah
yang dengannya aku menelisik
di kegelapan
sesosok indah yang karenanya
hatiku selalu mengagumi jiwanya
sesosok indah yang padanya
ku muarakan segala asa
Dan jika saja bisa ku lukiskan
sesosok indahnya selaksa purnama
menerangi jiwanya, sekelilingnya, juga
hatiku yang hampa
sesosok indahnya tak tertandingi oleh siapapun,
apapun, atau bahkan pada taburan bintang sekalipun

Sesosok indahnya bukanlah lilin
yang hanya bisa menerangi sekeliling
sekalipun dirinya luluh tak berkeping

Tetapi waktu terus berlalu
terasa tak cukup puas untuk mengagumimu
tiba-tiba saja fajar merenggut senyumku
kini aku kehilangan
kehilangan sesosok indah

Dan sesosok indah itu
adalah dirimu, padamu,
dan juga teruntukmu
wahai Guruku……



Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda