Benar memang petuah Bunda
yang merintangi tuk memiliki hati
bukannya meragu, bahkan mimpiku pun
beradu mengadu
sekarang aku tersakiti
Berat memang di pelupuk mata
jika harus memilki dan melepaskannya
bukannya aku mau
tapi takdir memaksaku
menempati seruang kosong
tak berpenghuni itu
Sembunyi dimanakah mereka?
kemanakah Sang Kamajaya
bertekuk dan menyerahkah dia
diantara petuah dan sesaji memantra Bunda
hingga terjurai
kiranya gerundang yg merenang renang
ditelikung kematian
Dan sekonyong konyong pula
ku mengutuk delusi
sebab disini aku pada tetatapannya
merindu di jelaga meluruhku
diatas segala lara
0 Comments:
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)