Tutik Yang Malang

Dia terpekur sendirian dibawah pohon jambu, depan rumahnya. Sambil menggendong boneka Barbie yang telah usang, boneka pemberian kakaknya tiga tahun lalu. Sesekali dia melongok kearah jalan raya, memandang sekelompok anak seusianya yang berangkat sekolah. Dia hanya tersenyum

Bapak dan ibunya pergi ke sawah, memanen padi. Sedang dia sendirian dirumah. Tak ada yang mau menemaninya, anak anak sebayanya seakan ogah menagajaknya bermain. Hari demi hari ia lalui dengan bermain boneka sendirian, dibawah pohon jambu. Menonton TV, dan menyendiri dikamarnya yang pengap.

Dialah Tutik, atau lengkapnya Tutik Dwi Wahyuningsih. Anak sepuluh tahun yang terlahir dengan cacat mental (tempramental). Entah karena factor keturunan atau sebuah ujian untuk keluarganya.

Sungguh, kenyataan ini membuat hatiku terenyuh. Dan entah sampai kapan scenario ini akan terus berjalan.



2 Comments:

  1. Unknown said...
    Sampai kapan?
    abeeL said...
    Tanya yang di-Atas *lari*

Post a Comment



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda